Pengertian Rebana
Di Indonesia, alat musik rebana berkembang menjadi banyak jenis. Biasanya merupakan ciri khas dari kultur budaya daerah tertentu. Jenis alat rebana yang paling umum diantaranya, Rebana Banjar, Rebana Biang, Jidor, Kompang, Marawis, Samroh, Hadroh dan lainnya…
Rebana Dalam Sejarah Musik Dunia
Tambourine atau yang disebut rebana dalam istilah bahasa Indonesia, memiliki istilah yang berbeda di negara yang lain mengikuti perkembangan sejarah instrumen tersebut di tanah kelahirannya. Tetapi pada dasarnya secara umum dalam bentuk dan fungsinya tetap sama...
Beli Alat Rebana Murah Berkuwalitas
Kami Tim Kreasi Rebana melayani pemesanan / pembuatan berbagai macam alat musik rebana beserta penunjangnya, dengan kuwalitas Baik dan harga murah...Yang merupakan rekomendasi dan digunakan oleh grup-grup rebana jaringan / binaan kami. Diantara alat yang kami tawarkan antara lain : 1. Ketipung / Keteplak 2. Ketipung dangdut 3. Terbang Banjar 4. Terbang Hadrah.....
Musik Kasidah Rebana
Kasidah ( qasidah, qasida dalam bahasa Arab : قصيدة, bahasa Persia : قصیده atau چكامه dibaca : chakameh ) adalah bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian ( dakwah keagamaan dan satire ) untuk kaum muslim. Kasidah adalah seni suara yang bernafaskan Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam...
Kamis, 15 Desember 2011
Tips Perawatan Alat-alat Rebana
Jumat, 09 Desember 2011
Musik Kasidah Rebana
Selasa, 22 November 2011
Beli Alat Rebana
- Ketipung / Keteplak
- Ketipung dangdut
- Terbang Banjari
- Terbang Hadrah
- Jimbe
- Bongo
- Dumbuk pinggang
- Ketimpring
- Kelik / Kotek
- Set alat Samroh
- Bass tangan
- Bass jidor
- Bass duduk
- Cymbal
- Remo kulit / mika
- Marwas / Marawis
- Buku syair lagu-lagu rebana dan panduan tabuhan umum
- CD atau VCD sampel lagu-lagu Qasidah dan rebana*
- Tas khusus untuk membawa alat rebana
- Tips perawatan dan perlakuan alat
- Konsultasi GRATIS seputar rebana dan manajemen grup rebana.
Senin, 14 November 2011
Rebana Dalam Sejarah Musik Dunia
Tambourine atau Rebana, Daf, Pandeiro, Buben, Dajre, Kanjira, Dayereh ataupun Riq merupakan salah satu anggota dari keluarga perkusi jenis idiophone namun juga termasuk alat musik perkusi dengan jenis membranophone.
Rebana disebut Riq, digunakan di berbagai negara termasuk Mesir, Irak, Suriah, dan di negara-negara Arab lainnya. Di Rusia, Ukraina, Slovia, Cekoslovakia dan Polandia, alat musik perkusi ini disebut dengan istilah Buben. Sedangkan di Balkan, Persia dan di negara-negara Asia Tengah, instrumen ini biasa disebut dengan Dajre. Dalam masyarakat India Selatan perkusi ini disebut dengan Kanjira. Semua istilah atau nama yang berbeda-beda tersebut sama-sama diterima sebagai instrumen perkusi, yang memiliki fungsi utama yaitu menjaga ritme dalam suatu karya musik.
Secara historis tambourine tersebut telah diidentifikasi digunakan dalam berbagai bentuk genre musik termasuk pada musik Persia, Klasik, dan musik Pop. Alat perkusi ini juga dapat ditelusuri kembali ke jaman peradaban yang paling kuno sekalipun, termasuk dalam sejarah musik India, Cina, Afrika Utara, Roma, Mesir dan Yunani di mana ia biasanya digunakan selama periode acara-acara perayaan.
Sejarah ini berkembang dari Timur Tengah kuno dan akhirnya mencapai Eropa pada abad pertengahan. Bahkan perkusi ini mulai muncul dan digunakan dalam opera, balet dan komposisi yang lebih banyak lagi dan lebih sering lagi pada perjalanan dan perkembangan musik sepanjang abad 18 dan 19.
Pada 320 SM dalam sejarah Yunani kuno terbersit kisah seorang wanita yang memegang cermin dan memainkan rebana sedang menghadapi jin bersayap dengan pita dan cabang dengan daun tergantung pada perkusi ini. Pada garis-garis anyaman dekoratif berwarna merah yang tergantung di tambourine, bisa terlihat tulisan Tamburello, yang merupakan salah satu istilah rebana dari Italia Selatan.
Alat musik ini dibuat dengan menggunakan benda berbentuk seperti lingkaran atau berbentuk tabung yang rendah atau berbentuk cincin dan tunggal. Alat musik ini sering menggunakan kulit hewan yang sudah di samak atau tipis untuk menutupi lubang cincinnya, yang memiliki sepasang lempengan logam yang disatukan pada sisi badan cincin.
Yang menjadi catatan adalah, bahwa tidak semua rebana menggunakan kulit dari binatang. Dalam beberapa jenis alat ini hanya menggunakan sepasang lempengan logam atau lebih dan digantung didinding bingkainya. Frame drum yang berbentuk seperti rebana dianggap sebagai instrumen perkusi paling kuno di dunia.
Alat musik ini digunakan dengan cara memukul tubuh kulitnya atau menggoncangkan lempengan-lempengan logamnya, atau memukul bagian dari tubuh kulitnya sambil menggoncangkan untuk mendapatkan keduanya secara simultan.
Dan biasanya rebana digunakan sebagai instrumen pengiring alat musik lain yang dimainkan bersamanya atau digunakan oleh para penari. Tambourine telah berkembang dalam penggunaannya, misalnya digunakan dalam berbagai kegiatan rohani atau ritual dan lain sebagainya. [ googlebook ]
Minggu, 13 November 2011
Musik Mampu Meningkatkan Kecerdasan
Jumat, 11 November 2011
Pengertian Rebana
Di Indonesia, alat musik rebana berkembang menjadi banyak jenis. Biasanya merupakan ciri khas dari kultur budaya daerah tertentu. Jenis alat rebana yang paling umum diantaranya, Rebana Banjar, Rebana Biang, Jidor, Kompang, Marawis, Samroh, Hadroh dan lainnya…
Sebagai contoh, masyarakat di pesisir utara pulau Jawa menyebut Rebana adalah Terbang Banjari. Mereka tidak mengenal Kompang ataupun Biang...Begitu pula masyarakat di wilayah Sunda. Di sana jarang sekali orang yang mengenal Samroh maupun Hadroh...Jadi pengertian alat musik Rebana di setiap daerah bisa saja berbeda bergantung dari kebudayaan asal masing-masing.
Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang. Jika di Indonesia umumnya Rebana dimainkan untuk lagu-lagu keagamaan dan sarana dakwah, maka tepukan rebana di daerah Melayu biasa mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama.