Pada umumnya alat-alat rebana terbuat dari bahan kayu dan kulit binatang ( kambing dan sapi ). Walaupun ada jenis tertentu yang terbuat dari aluminium dan porselin. Keawetan dan daya tahan alat-alat rebana sangat bergantung dari bagaimana cara perlakuan, penyimpanan dan teknik-teknik memainkannya. Alat rebana yang kurang terawat dan tidak memperhatikan teknik yang baik dalam memainkan akan menurun kuwalitas suaranya. Ketahanan bahan juga makin memburuk dan bahkan mudah terjadi kerusakan.
Agar alat-alat rebana Anda awet, silakan lakukan kiat-kiat berikut ini :
1. Simpan di tempat yang teduh dan kering.
Kelembaban akan merusak struktur kulit dan kayu. Karena dalam proses pembuatan rebana, bahan kayu dan kulit binatang dikeringkan hingga kadar airnya mencapai nol persen. Semakin kering maka semakin baik bagi rebana. Maka, hati-hati jika memasuki musim hujan. Sering-sering saja mengontrol tempat penyimpanan karena bisa jadi jamur sudah mulai tumbuh.
2. Jauhkan dari binatang parasit.
Beberapa jenis kayu tertentu sangat disukai oleh rayap serta binatang pemakan kayu yang lain. Ada tikus serta jenis serangga tertentu juga bisa menggerogoti kulit rebana. Selama 10 tahun pengalaman saya menjadi pelatih di puluhan grup rebana sering menemukan kasus seperti ini. Sangat merugikan dan merusak. Maka pastikan almari atau tempat penyimpanan Anda aman dari parasit tersebut.
3. Dikontrol dan jemur berkala
Saat lama tidak digunakan dan disimpan dalam suatu tempat yang tertutup memungkinkan kelembaban tertentu terjadi. Maka jemurlah alat-alat rebana Anda di bawah terik matahari ( antara jam 9 sampai 14 ) secara berkala. Hal ini akan mengembalikan kondisi kadar air yang kecil dan menambah panjang umur alat rebana Anda.
4. Berhati-hati dalam membawa
Kulit yang tipis, kering dan dengan ketegangan tinggi sangat rawan dengan benda tajam. Sering kali robek besar yang terjadi berawal dari tusukan benda tajam yang kecil, kemudian ketika alat sering dipukul ( dimainkan ) maka makin melebar. Disarankan Anda memiliki tas khusus rebana.
5. Teknik menumpuk alat yang benar
Jika rebana Anda disimpan usahakan tumpukan jangan terlalu banyak. Tempatkan yang lebih besar di bawah. Juga jangan sampai bagian kulitnya mengenai yang jauh lebih kecil dari bagian alat yang lainnya. Pisahkan tumpukan berdasarkan jenisnya. Misal terbang dengan terbang yang lain. Begitu pula Ketipung, Kelik, Jimbe, Bass dll.
Demikian sekilas kiat-kiat yang bisa kami sampaikan. Semua berdasarkan pengalaman kami selama menjadi pelatih. Untuk lebih lengkapnya tentang teknik ini akan kami lampirkan dalam paket produk kami yang bisa Anda pesan di sini. Ingat… Standart alat rebana selayaknya diganti kulit rata-rata 6 tahun-an. Cepat atau lambatnya, dan juga masih bagus atau tidaknya suara yang dihasilkan bergantung Anda sendiri dalam memperlakukan alat rebana tersebut.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Selamat berhibur dan memperindah kehidupan dengan musik rebana.
12 komentar:
kalau misalnya sudah dirayapi ? apakah masih bisa dibetulkan ?
tolong jawab komennya T.T
Mohon maaf Pak Navis...
Jika kondisi kerusakan masih ringan, insya Allah masih bisa diperbaiki. Namun jika kondisi kerusakan berat, terutama bagian di mana kulit terpasang, maka saatnya Anda mulai memikirkan untuk pembelian yang baru...
Danger bermanfaat
Danger bermanfaat
kalau kayunya di makan rayap,dan bolong bolong kecil bagaimana memperbaikinya?
apakah ada obat yang bisa di gunakan untuk menghentikan penyebaran rayap-rayap tersebut?
Berapa lma menjemur alat hadrohnya ? Itu antra jam 9 sm jam 14 atau mksdnya jdr jam 9 pagi sampai jam 14 ?
Kalo basah karena terendam air, apakah dengan dijemur,
suaranya bisa bagus lagi
Kalo hadroh nya kendor karena terlalu lama di jemur sebaik nya di apakan ya?
Bisa
Dijemur tapi tak terlalu terkena sinar matahari
Kalau suaranya Sember bagaimana cara mengatasinya?
Posting Komentar