Pemesanan / pembuatan berbagai macam alat musik rebana beserta penunjangnya, dengan kuwalitas Baik dan harga murah... Silakan klik di sini

Kamis, 15 Desember 2011

Tips Perawatan Alat-alat Rebana


Pada umumnya alat-alat rebana terbuat dari bahan kayu dan kulit binatang ( kambing dan sapi ). Walaupun ada jenis tertentu yang terbuat dari aluminium dan porselin. Keawetan dan daya tahan alat-alat rebana sangat bergantung dari bagaimana cara perlakuan, penyimpanan dan teknik-teknik memainkannya. Alat rebana yang kurang terawat dan tidak memperhatikan teknik yang baik dalam memainkan akan menurun kuwalitas suaranya. Ketahanan bahan juga makin memburuk dan bahkan mudah terjadi kerusakan.

Agar alat-alat rebana Anda awet, silakan lakukan kiat-kiat berikut ini :

1.      Simpan di tempat yang teduh dan kering.
Kelembaban akan merusak struktur kulit dan kayu. Karena dalam proses pembuatan rebana, bahan kayu dan kulit binatang dikeringkan hingga kadar airnya mencapai nol persen. Semakin kering maka semakin baik bagi rebana. Maka, hati-hati jika memasuki musim hujan. Sering-sering saja mengontrol tempat penyimpanan karena bisa jadi jamur sudah mulai tumbuh.
2.      Jauhkan dari binatang parasit.
Beberapa jenis kayu tertentu sangat disukai oleh rayap serta binatang pemakan kayu yang lain. Ada tikus serta jenis serangga tertentu juga bisa menggerogoti kulit rebana. Selama 10 tahun pengalaman saya menjadi pelatih di puluhan grup rebana sering menemukan kasus seperti ini. Sangat merugikan dan merusak. Maka pastikan almari atau tempat penyimpanan Anda aman dari parasit tersebut.
3.      Dikontrol dan jemur berkala
Saat lama tidak digunakan dan disimpan dalam suatu tempat yang tertutup memungkinkan kelembaban tertentu terjadi. Maka jemurlah alat-alat rebana Anda di bawah terik matahari ( antara jam 9 sampai 14 ) secara berkala. Hal ini akan mengembalikan kondisi kadar air yang kecil dan menambah panjang umur alat rebana Anda.
4.      Berhati-hati dalam membawa
Kulit yang tipis, kering dan dengan ketegangan tinggi sangat rawan dengan benda tajam. Sering kali robek besar yang terjadi berawal dari tusukan benda tajam yang kecil, kemudian ketika alat sering dipukul ( dimainkan ) maka makin melebar. Disarankan Anda memiliki tas khusus rebana.
5.      Teknik menumpuk alat yang benar
Jika rebana Anda disimpan usahakan tumpukan jangan terlalu banyak. Tempatkan yang lebih besar di bawah. Juga jangan sampai bagian kulitnya mengenai yang jauh lebih kecil dari bagian alat yang lainnya. Pisahkan tumpukan berdasarkan jenisnya. Misal terbang dengan terbang yang lain. Begitu pula Ketipung, Kelik, Jimbe, Bass dll.

Demikian sekilas kiat-kiat yang bisa kami sampaikan. Semua berdasarkan pengalaman kami selama menjadi pelatih. Untuk lebih lengkapnya tentang teknik ini akan kami lampirkan dalam paket produk kami yang bisa Anda pesan di siniIngat… Standart alat rebana selayaknya diganti kulit rata-rata 6 tahun-anCepat atau lambatnya, dan juga masih bagus atau tidaknya suara yang dihasilkan bergantung Anda sendiri dalam memperlakukan alat rebana tersebut.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Selamat berhibur dan memperindah kehidupan dengan musik rebana.

Jumat, 09 Desember 2011

Musik Kasidah Rebana

Kasidah ( qasidah, qasida dalam bahasa Arab : قصيدة, bahasa Persia : قصیده  atau چكامه dibaca : chakameh ) adalah bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian ( dakwah keagamaan dan satire ) untuk kaum muslim.

Kasidah adalah seni suara yang bernafaskan Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Maka bagi sebagian masyarakat menyebutnya Nasyidul Islami ( senandung Islami ). Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah dengan diiringi alat musik etnik dan juga berbagai macam alat rebana.

Awalnya rebana berfungsi sebagai instrument dalam menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa pujian-pujian terhadap Allah swt dan rasul-rasul-Nya, shalawat, syair-syair penyemangat puisi-puisi arab, dan lain lain. Oleh karena itulah disebut rebana yang berasal dari kata rabbana, artinya wahai Tuhan kami ( suatu doa dan pujian terhadap Tuhan ). Dalam sejarah perkembangannya, lagu Kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia.

Dalam masyarakat Jawa juga dikenal dengan istilah Kasidah Samroh. Biasa dinyanyikan kelompok pemain musik rebana dengan irama kombinasi musik dangdut yang dimainkan oleh perempuan-perempuan. Pada kisaran tahun 1960-an sampai 1990-an, Kasidah Samroh sangat populer dan menjadi idola di kalangan masyarakat. Sebut saja salah satunya perintis kasidah modern grup Nasida Ria dari Semarang. Lagu yang top yakni Perdamaian, Jilbab putih, Kota santri dll. Di tahun 1970-an, BimboKoes Plus dan AKA juga mengedarkan album Kasidah modern.

Seiring perkembangan musik, kini Kasidah maupun Samroh tidak hanya memainkan rebana namun juga mandolin, accordion, marakas, drum disertai alat-alat modern, misalnya: biolagitar listrikkeyboard dan flute.

Jika Anda berminat untuk mengembangkan kesenian Kasidah Samroh di tempat Anda, silakan dapatkan alat-alatnya di Tim Kreasi Rebana. Dan kami akan memberikan panduan dalam proses pembentukan grup Kasidah Anda. Semoga bermanfat ^_^

Iklan...

Layanan seminar dan pelatihan »
Kini ada cara yang lebih efektif dalam berlatih mengembangkan diri... Dan tidaklah sulit untuk mendorong perubahan dalam diri dan kelompok Anda... Manfaatkan layanan kami dan FREE bagi anggota komunitas ForBaik... Klik di sini

Beli alat musik rebana murah »
Tim Kreasi Rebana melayani pemesanan / pembuatan berbagai macam alat musik rebana beserta penunjangnya, dengan kuwalitas Baik dan harga murah... BONUS buku kumpulan syair, tutorial, CD qasidah dll... Klik di sini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | LunarPages Coupon Code